TIA big dump dan ilusi narasi industri enkripsi

Jessy, Crypto Gold

TIA, yang pernah bersinar dengan kenaikan sepuluh kali lipat setelah diluncurkan di bursa, kini telah jatuh di bawah harga saat diluncurkan. Hingga berita ini ditulis, harganya adalah 1,62U, telah turun lebih dari 90% dari titik tertingginya sekitar 20U. Sebagai pemimpin dalam blockchain modular, TIA kini terjebak dalam penjualan yang dilakukan oleh pendirinya, masalah manajemen internal, dan berbagai opini negatif lainnya.

Jatuhnya token bintang masa lalu TIA bukan hanya simbol dari kemunduran satu jalur blockchain modular. Sebuah proyek jalur utama yang sangat populer tahun lalu jatuh hanyalah tampak luar. Namun, fakta yang lebih mendalam adalah bahwa narasi-narasi yang pernah ramai di dunia kripto perlahan-lahan sedang dibuktikan salah.

Satu sisi adalah euforia pasar saham dengan Nasdaq yang mencapai rekor tertinggi, sementara di sisi lain adalah kehancuran narasi yang pernah sangat populer di dunia cryptocurrency dan penurunan harga koin. Narasi tradisional di dunia crypto tidak lagi efektif, industri telah tiba di saat yang sebenarnya untuk berkompetisi dalam implementasi dan aplikasi.

Dari Kejayaan ke Kejatuhan

TIA, yang merupakan singkatan dari Celestia, adalah salah satu proyek blockchain modular yang paling diperhatikan menjelang akhir 2023 hingga awal 2024. Dalam gelombang bull market kecil di awal 2024, token TIA melonjak dari angka satu digit setelah airdrop menjadi puncak 20 dolar, dengan visi untuk menggabungkan interoperabilitas kedaulatan Cosmos dengan Ethereum yang memiliki keamanan bersama dan berfokus pada agregasi.

Namun, mulai paruh kedua tahun 2024, seiring dengan penurunan suhu pasar dan perlambatan perkembangan ekosistem proyek, masalah tata kelola dan tim CelesTIA mulai muncul ke permukaan. Yang paling kontroversial adalah keraguan mengenai pengambilan keuntungan secara kolektif oleh jajaran manajer tingkat tinggi. Pengguna Twitter @0xCircusLover mengungkapkan bahwa, pada awal Oktober 2024, semua eksekutif C-level CelesTIA telah menyelesaikan pembukaan kunci dan mulai menjual token secara besar-besaran, dan salah satu pendiri, Mustafa, bahkan disebut-sebut telah menjual lebih dari 25 juta dolar token di pasar luar, sebelum secara diam-diam pindah ke Dubai.

Sementara itu, operasi pemasaran CelesTIA juga menghadapi backlash. KOL @ayyyeandy yang sebelumnya mendukung TIA terungkap telah menerima biaya promosi yang cukup besar. Sementara itu, co-founder platform media Bankless, David Hoffman, meskipun sering merekomendasikan TIA, memiliki kontradiksi dalam pertanyaan kunci "apakah dia memegang koin tersebut", yang semakin memicu keraguan komunitas tentang "apakah proyek ini hanya produk pemasaran yang dikendalikan oleh modal".

Namun, retakan yang lebih dalam di dalamnya berasal dari manajemen, mantan kepala hubungan pengembang Yaz Khoury dipecat karena dugaan pelecehan seksual, yang memicu gejolak publik. CelesTIA dilaporkan membeli pesaing Abstract dengan jumlah tujuh digit dolar AS dan memaksa mereka untuk keluar dari kerja sama dengan EigenLayer. Kontroversi tentang "akuisisi eksklusif" semacam ini cukup besar, dan juga mengungkapkan kecemasan tim terkait jalur ekspansi mereka.

Dan pada saat harga koin anjlok dan kepercayaan komunitas hampir runtuh, salah satu pendiri John Adler mengusulkan model pemerintahan radikal "governance as proof" pada awal tahun 2025, yang mendorong penggantian mekanisme proof of stake tradisional dengan pemungutan suara pemerintahan off-chain untuk menghadapi tekanan inflasi yang terus berlanjut. Namun, proposal yang mengguncang ini belum diterapkan, fakta bahwa eksekutif tim menguangkan aset mereka terungkap satu per satu, membuat komunitas secara umum menganggap ini sebagai kedok pemerintahan yang bertujuan untuk "menstabilkan harga dan menutupi masalah". Hingga berita ini ditulis, harga koinnya telah turun lebih dari 90% dari puncaknya. Sementara itu, aktivitas on-chain juga sangat menyedihkan, menurut data dari defillama, dalam 24 jam terakhir, pendapatan Gas on-chain-nya hanya $231.

TIA Jatuh, Keruntuhan Narasi Industri Kripto

Namun, kehancuran TIA bukan hanya kegagalan sebuah proyek dan token, melainkan juga merupakan sebuah sisi dari ilusi narasi baru di seluruh industri kripto.

Selama siklus sebelumnya, modularitas, AI Agnet, DePIN, GameFi, NFT, dan lain-lain telah menciptakan gelembung besar satu demi satu, menyambut gelombang kolektif kegembiraan dari modal dan ritel. Namun, pada tahun 2025, kita menyambut kehancuran kolektif dari narasi yang pernah ada, dengan banyaknya kebangkrutan altcoin.

Seperti TIA, berbagai pemimpin di berbagai jalur yang pernah sangat populer dan didorong oleh modal seperti WorldCoin, Helium, dll, pernah dengan cepat mengumpulkan banyak lalu lintas dan lonjakan harga koin dalam waktu singkat dengan memanfaatkan angin narasi. Namun, setelah gelombang semangat itu, semuanya dengan cepat mendingin.

Jatuhnya token bintang di berbagai aspek ini, termasuk TIA, mencerminkan krisis yang lebih dalam dalam industri kripto: kurangnya inovasi teknologi yang nyata dan penerapan pengguna dalam industri, narasi dan kepercayaan akan terus terkuras dan tereduksi. Setelah modulasi, di tingkat blockchain publik juga tidak ada narasi baru yang muncul. Dan melihat ke jalur lain yang masih memiliki beberapa suara di industri saat ini: proyek yang menggabungkan AI dan blockchain sebagian besar masih berada di tingkat konseptual, RWA bukan hanya masalah regulasi, tetapi juga ada pertanyaan mendalam "apakah ini benar-benar kebutuhan?"

Dulu, setiap angin segar dibuktikan salah satu demi satu, dengan cepat dilupakan oleh orang-orang, sementara itu, pasar keuangan tradisional terus menerima berita baik, baik itu saham terkait kepatuhan kripto di pasar saham AS maupun Hong Kong, seperti stablecoin dan bursa yang mematuhi regulasi, semuanya mengalami kenaikan yang berkelanjutan.

Di satu sisi, ada kelangkaan inovasi asli kripto dan penurunan tajam harga koin, di sisi lain, proyek kripto yang mematuhi regulasi di Hong Kong dan AS sangat diminati oleh modal dan pasar. Beberapa orang menganggap ini sebagai tanda "industri telah hancur", tetapi penulis percaya bahwa ini sebenarnya memperingatkan setiap proyek, bahwa inovasi teknologi yang nyata dan penerapan yang konkret adalah yang dapat menciptakan nilai sejati. Cara lama di dunia koin tradisional, yaitu bercerita, berlomba-lomba menarik perhatian, menaikkan harga lalu menjualnya, tidak bisa dilanjutkan. Sama seperti proyek Web2, proyek Web3 saat ini bersaing dalam penerapannya.