Harga LRN

LRN adalah token cryptocurrency terdesentralisasi yang diimplementasikan di blockchain NEO. Token ini diciptakan oleh Loopring Foundation untuk mendukung perdagangan token-ke-token terdesentralisasi dalam ekosistem NEO. Sebagai token asli dari protokol Loopring di NEO, LRN memfasilitasi pertukaran aset terdesentralisasi tanpa risiko. Fitur utama LRN: - Harga saat ini: Rp50.56 - Volume perdagangan 24 jam: Rp1.15B - Kapitalisasi pasar: Rp5.74B - Suplai yang beredar: 113.6M LRN - Suplai maksimum: 113.6M LRN LRN memungkinkan beberapa bursa untuk bersaing dalam mencocokkan pesanan di luar rantai sambil menyelesaikan perdagangan di dalam rantai. Ini memberikan keamanan dan efisiensi yang lebih baik untuk perdagangan token berbasis NEO. Token ini pertama kali diluncurkan pada Mei 2018. Kinerja harga: - Harga tertinggi sepanjang masa: Rp55,151.44 (November 2018) - Harga terendah sepanjang masa: Rp19.94 (Mei 2025) - Perubahan 24 jam: -0.85% LRN bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan mengurangi risiko counterparty dalam perdagangan terdesentralisasi. Seiring dengan meningkatnya adopsi protokol Loopring di NEO, LRN mungkin akan melihat peningkatan utilitas dan permintaan dalam beberapa tahun mendatang.

LRN diciptakan pada tanggal 2 Mei 2018. Ini diluncurkan sebagai token protokol pertukaran terdesentralisasi di blockchain NEO untuk mendukung perdagangan token-ke-token terdesentralisasi dalam ekosistem NEO. LRN bertujuan untuk memungkinkan perdagangan aset digital berkinerja tinggi dan berbiaya rendah di NEO melalui pendekatan inovatif pencocokan pesanan di luar rantai dan penyelesaian di dalam rantai.

Pendiri LRN adalah Daniel Wang dan Jay Zhou. Daniel Wang, mantan insinyur perangkat lunak Google, adalah pendiri utama dan CEO Loopring, organisasi di balik LRN. Jay Zhou, dengan latar belakang di bidang keuangan dan teknologi, berperan sebagai CMO. Mereka mendirikan proyek ini pada tahun 2017 dengan tujuan menciptakan protokol pertukaran terdesentralisasi di blockchain NEO. Token LRN diluncurkan sebagai bagian dari inisiatif ini untuk mendukung perdagangan token terdesentralisasi dalam ekosistem NEO. Sejak awal, tim pendiri telah berdedikasi untuk mengembangkan dan meningkatkan protokol Loopring, yang bertujuan untuk menyediakan solusi perdagangan terdesentralisasi yang aman dan efisien.

LRN beroperasi sebagai protokol pertukaran terdesentralisasi di blockchain NEO. Berikut cara kerjanya: 1. Pembuatan pesanan: Pengguna membuat dan menandatangani pesanan untuk perdagangan token. 2. Pencocokan cincin: Beberapa pesanan dikombinasikan menjadi cincin di luar rantai untuk pencocokan yang efisien. 3. Verifikasi: Kontrak pintar memverifikasi keabsahan perdagangan yang cocok di dalam rantai. 4. Penyelesaian: Perdagangan diselesaikan langsung antar dompet pengguna di blockchain NEO. 5. Pembayaran biaya: Sebagian kecil dari token yang diperdagangkan dibayarkan sebagai biaya protokol dalam LRN. 6. Insentif likuiditas: Token LRN digunakan untuk memberi insentif kepada penyedia likuiditas dan pembuat pasar. 7. Tata kelola: Pemegang LRN dapat berpartisipasi dalam keputusan tata kelola protokol. Protokol LRN memungkinkan perdagangan token berbasis NEO yang aman dan non-kustodial dengan risiko counterparty yang berkurang. Ini memanfaatkan pencocokan pesanan di luar rantai untuk kecepatan sambil mempertahankan penyelesaian di dalam rantai untuk keamanan. Harga LRN saat ini adalah Rp50.56, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp1.15B. Ada 113.6M LRN token LRN yang beredar dari total pasokan 139.5M LRN.

LRN menggunakan arsitektur terdesentralisasi berdasarkan blockchain NEO. Komponen teknis utamanya meliputi: 1. Kontrak pintar: Digunakan pada NEO untuk memungkinkan perdagangan token terdesentralisasi dan pencocokan pesanan. 2. Pencocokan cincin: Mekanisme pencocokan pesanan off-chain yang meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya. 3. Bukti zero-knowledge: Meningkatkan privasi dan keamanan transaksi. 4. Penulisan ganda: Mencegah front-running dengan mengharuskan trader dan relay untuk menandatangani pesanan. 5. Berbagi pesanan: Memungkinkan pesanan dibagikan dan dipenuhi di berbagai relayer dan bursa. 6. Verifikasi pohon Merkle: Memungkinkan verifikasi efisien dari penyelesaian perdagangan on-chain. 7. Protokol Loopring: Protokol inti yang mengkoordinasikan semua komponen di atas untuk memungkinkan pertukaran terdesentralisasi yang aman dan berkinerja tinggi di NEO. Arsitektur ini memungkinkan LRN untuk menyediakan perdagangan yang cepat dan berbiaya rendah sambil mempertahankan manfaat keamanan dan transparansi desentralisasi. Sistem ini dirancang untuk dapat diskalakan dan interoperable dengan token dan protokol berbasis NEO lainnya.

Masa depan LRN (LRN) terlihat menjanjikan. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan terdesentralisasi di blockchain NEO, dengan fokus pada peningkatan likuiditas, keamanan, dan pengalaman pengguna. Tonggak penting dalam roadmap meliputi: 2025: Memperluas kemitraan dalam ekosistem NEO dan berintegrasi dengan lebih banyak protokol DeFi. 2026: Meluncurkan fitur perdagangan canggih dan mengimplementasikan fungsionalitas lintas rantai. 2027: Memperkenalkan model tata kelola yang memungkinkan pemegang LRN untuk berpartisipasi dalam keputusan protokol. 2030: Mencapai desentralisasi penuh dan menjadi infrastruktur DEX terkemuka di NEO. Prediksi harga jangka panjang: 2026: Rp60.4 2030: Rp123.35 2035: Rp234.37 Tim berkomitmen untuk pengembangan berkelanjutan, dengan pembaruan rutin dan keterlibatan komunitas. Seiring pertumbuhan ekosistem NEO, LRN berada dalam posisi yang baik untuk memainkan peran penting dalam perdagangan terdesentralisasi, berpotensi mendorong peningkatan adopsi dan nilai token LRN.