Harga IRISnet

IRISnet adalah mata uang kripto yang dirancang untuk berfungsi sebagai pusat layanan lintas-rantai. Tujuannya adalah menjembatani ekonomi digital dan ekonomi nyata dengan menyediakan infrastruktur untuk aplikasi bisnis terdistribusi yang kompleks. IRISnet menggunakan mekanisme konsensus Bonded Proof-of-Stake (BPoS) dan mendukung integrasi yang mulus antara rantai publik, rantai konsorsium, dan sistem bisnis tradisional. Per tanggal 2025-07-04, IRISnet berada di peringkat #2853 dengan harga Rp10.17. Dalam 24 jam terakhir, telah mengalami perubahan -7.76%, dengan volume perdagangan sebesar Rp1.32B. Kapitalisasi pasar saat ini adalah Rp16.36B, dengan persediaan yang beredar sebanyak 1.6B IRIS token IRIS. IRISnet telah mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar Rp4,847.6 dan harga terendah sepanjang masa sebesar Rp10.04. Total persediaan adalah 1.99B IRIS IRIS, dan valuasi terdilusi penuh adalah Rp20.28B. Fitur utama IRISnet meliputi interoperabilitas lintas-rantai, skalabilitas, dan kemampuan untuk mendukung logika bisnis yang kompleks. Ini merupakan bagian dari ekosistem Cosmos dan bertujuan untuk memfasilitasi transfer data dan komputasi yang mulus di seluruh jaringan heterogen.

IRISnet dibuat pada April 2019. Proyek ini secara resmi diluncurkan pada 18 April 2019, ketika pertama kali terdaftar di bursa cryptocurrency. IRISnet bertujuan menjadi pusat layanan lintas rantai Bonded Proof-of-Stake (BPoS) yang berkembang secara mandiri, dirancang untuk memfasilitasi interoperabilitas antara jaringan blockchain yang berbeda. Ini dikembangkan melalui kolaborasi antara Bianjie AI dan tim Tendermint, dengan tujuan menjadi jembatan terpercaya yang menghubungkan ekonomi digital dan dunia nyata. IRISnet menyediakan infrastruktur rantai publik generasi berikutnya untuk membangun aplikasi bisnis terdistribusi yang kompleks, mendukung integrasi yang mulus antara rantai publik, rantai konsorsium, dan sistem bisnis tradisional.

Para pendiri IRISnet adalah Harriet Cao dan Yelong Xu. Mereka bersama-sama mendirikan Bianjie AI, perusahaan di balik IRISnet, pada tahun 2016. Harriet Cao menjabat sebagai CEO, sementara Yelong Xu adalah CTO. Keduanya memiliki pengalaman luas dalam teknologi blockchain dan kecerdasan buatan. Proyek IRISnet secara resmi diluncurkan pada tahun 2025 sebagai bagian dari ekosistem Cosmos, dengan tujuan membangun pusat layanan lintas rantai. Visi tim pendiri adalah menciptakan infrastruktur terpercaya untuk aplikasi bisnis terdistribusi yang kompleks, menjembatani ekonomi digital dan riil. Di bawah kepemimpinan mereka, IRISnet telah mengembangkan fitur-fitur inovatif seperti iServices untuk komputasi lintas rantai dan IRIS Hub untuk interoperabilitas antar blockchain.

IRISnet beroperasi dengan mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) dalam ekosistem Cosmos. Ini berfungsi sebagai pusat layanan lintas rantai, memungkinkan integrasi yang mulus antara rantai publik, rantai konsorsium, dan sistem bisnis tradisional. IRISnet memfasilitasi interoperabilitas dengan memungkinkan data dan komputasi kompleks ditransfer melintasi jaringan yang heterogen. Jaringan ini menggunakan model PoS terdelegasi di mana pemegang token dapat mempertaruhkan token IRIS mereka kepada validator, yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan jaringan dan memproses transaksi. Validator diberi insentif melalui imbalan blok dan biaya transaksi. Fitur utama IRISnet meliputi: 1. Infrastruktur layanan lintas rantai 2. Akun antarrantai untuk manajemen aset lintas rantai 3. iService untuk mendefinisikan, mengikat, dan memanggil layanan lintas rantai 4. Modul NFT untuk digitalisasi aset Token IRIS memiliki beberapa tujuan dalam ekosistem: - Staking dan tata kelola - Biaya transaksi - Transfer lintas rantai - Memberi insentif kepada validator dan delegator Per 2025-07-04, IRISnet memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp16.36B dan berada di peringkat 2853 di antara mata uang kripto. Harga saat ini adalah Rp10.17, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp1.32B. Persediaan yang beredar adalah 1.6B IRIS IRIS, dengan total persediaan 1.99B IRIS IRIS.

IRISnet menggunakan arsitektur multi-lapis berdasarkan Cosmos SDK dan mesin konsensus Tendermint. Komponen intinya meliputi: 1. Lapisan Aplikasi: Menangani logika bisnis dan transisi keadaan. 2. Lapisan Konsensus: Mengimplementasikan algoritma konsensus Tendermint BFT. 3. Lapisan Jaringan: Mengelola komunikasi peer-to-peer. 4. Lapisan Penyimpanan: Menyimpan data blockchain dan keadaan. Fitur utama arsitektur IRISnet: - Hub Layanan Antar-rantai: Memungkinkan interoperabilitas antar-rantai. - IRIS Hub: Rantai utama yang berkoordinasi dengan zona lain. - iServices: Memfasilitasi integrasi layanan off-chain. - Protokol IBC: Memungkinkan komunikasi antara jaringan blockchain yang berbeda. IRISnet juga menggabungkan sistem 'coin-hour' yang unik untuk perhitungan biaya dan mekanisme konsensus delegated proof-of-stake (DPoS). Arsitektur ini memungkinkan skalabilitas tinggi, pemrosesan transaksi cepat, dan integrasi yang mulus antara berbagai jaringan blockchain dan sistem tradisional.

Masa depan IRISnet terlihat menjanjikan. Proyek ini bertujuan untuk menjadi jembatan terpercaya antara ekonomi digital dan riil, menyediakan infrastruktur rantai publik generasi berikutnya untuk aplikasi bisnis terdistribusi yang kompleks. Tonggak penting dalam peta jalan meliputi: 2025: Meningkatkan interoperabilitas antar-rantai dan memperluas kemitraan ekosistem. 2026: Meluncurkan kemampuan kontrak pintar yang canggih dan meningkatkan skalabilitas. 2027: Menerapkan peningkatan pada mekanisme konsensus untuk kinerja yang lebih baik. 2030: Mencapai adopsi luas di sektor perusahaan dan pemerintah. 2035: Memantapkan IRISnet sebagai platform terkemuka untuk layanan terdesentralisasi. Tim berfokus pada pengembangan berkelanjutan jaringan IRIS, meningkatkan model BPoS (Bonded Proof of Stake), dan memperluas use case di berbagai industri. Dengan pendekatan uniknya terhadap layanan antar-rantai dan interoperabilitas, IRISnet memposisikan diri sebagai pemain kunci dalam lanskap blockchain yang terus berkembang. Investor sebaiknya memantau kemajuan proyek dalam mencapai tonggak-tonggak ini dan kemampuannya untuk menarik kemitraan serta pengembang ke ekosistemnya.