Berita dari Jin10 Data pada tanggal 2 Januari, Bank Malaya memprediksi fluktuasi harga minyak Brent yang cukup besar dan lemah pada tahun ini dengan rata-rata harga sebesar $70 per barel dibandingkan tahun lalu sebesar $80 per barel. Bank tersebut menyatakan bahwa pasar minyak mungkin akan mengalami kelebihan pasokan dengan kemungkinan pemangkasan produksi oleh OPEC+. "Namun, setiap eskalasi ketegangan geopolitik dapat meningkatkan premi perang harga minyak karena ketakutan akan gangguan pasokan, seperti yang kita lihat selama konflik Rusia-Ukraina di mana harga minyak naik sekitar 50% (harga minyak Brent naik dari $80 per barel menjadi $120 per barel)," tambah bank tersebut.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Institusi: Diperkirakan harga rata-rata minyak mentah Brent akan turun secara signifikan ke $70 pada 2025.
Berita dari Jin10 Data pada tanggal 2 Januari, Bank Malaya memprediksi fluktuasi harga minyak Brent yang cukup besar dan lemah pada tahun ini dengan rata-rata harga sebesar $70 per barel dibandingkan tahun lalu sebesar $80 per barel. Bank tersebut menyatakan bahwa pasar minyak mungkin akan mengalami kelebihan pasokan dengan kemungkinan pemangkasan produksi oleh OPEC+. "Namun, setiap eskalasi ketegangan geopolitik dapat meningkatkan premi perang harga minyak karena ketakutan akan gangguan pasokan, seperti yang kita lihat selama konflik Rusia-Ukraina di mana harga minyak naik sekitar 50% (harga minyak Brent naik dari $80 per barel menjadi $120 per barel)," tambah bank tersebut.