Laporan Gold News mengatakan, dengan setiap halving Bitcoin, volatilitasnya diperkirakan akan terus menurun. Halving berikutnya dijadwalkan pada tahun 2028, di mana kelangkaan Bitcoin akan mencapai empat kali lipat dari emas. Direktur Riset ETC Group, André Dragosch, menyatakan bahwa dengan meningkatnya adopsi teknologi enkripsi oleh ritel dan institusi, secara struktural, volatilitas akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Meskipun volatilitas tahunan Bitcoin dan Ethereum saat ini sekitar 45% hingga 50%, sedangkan volatilitas indeks S&P 500 sekitar 15%, namun volatilitas aset kripto sedang turun secara bertahap. Misalnya, volatilitas Bitcoin pada tahap awal mencapai 200%, tetapi baru-baru ini telah turun menjadi 45%. Ini terutama disebabkan oleh peningkatan kelangkaan Bitcoin, yang membuatnya lebih memiliki sifat 'emas'.
Dragosch menunjukkan bahwa dengan bertambahnya keragaman investor, perbedaan antara pembeli dan penjual juga akan bertambah, sehingga memperlambat volatilitas. Tren ini diperkirakan akan berlanjut di masa depan, terutama dengan semakin meluasnya dan diterimanya aset kripto. Investor perlu memahami bahwa di tempat pertumbuhan akan ada volatilitas, namun volatilitas tersebut semakin berkurang.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Pandangan: Volatilitas Bitcoin diperkirakan akan terus menurun
Laporan Gold News mengatakan, dengan setiap halving Bitcoin, volatilitasnya diperkirakan akan terus menurun. Halving berikutnya dijadwalkan pada tahun 2028, di mana kelangkaan Bitcoin akan mencapai empat kali lipat dari emas. Direktur Riset ETC Group, André Dragosch, menyatakan bahwa dengan meningkatnya adopsi teknologi enkripsi oleh ritel dan institusi, secara struktural, volatilitas akan berkurang seiring berjalannya waktu. Meskipun volatilitas tahunan Bitcoin dan Ethereum saat ini sekitar 45% hingga 50%, sedangkan volatilitas indeks S&P 500 sekitar 15%, namun volatilitas aset kripto sedang turun secara bertahap. Misalnya, volatilitas Bitcoin pada tahap awal mencapai 200%, tetapi baru-baru ini telah turun menjadi 45%. Ini terutama disebabkan oleh peningkatan kelangkaan Bitcoin, yang membuatnya lebih memiliki sifat 'emas'. Dragosch menunjukkan bahwa dengan bertambahnya keragaman investor, perbedaan antara pembeli dan penjual juga akan bertambah, sehingga memperlambat volatilitas. Tren ini diperkirakan akan berlanjut di masa depan, terutama dengan semakin meluasnya dan diterimanya aset kripto. Investor perlu memahami bahwa di tempat pertumbuhan akan ada volatilitas, namun volatilitas tersebut semakin berkurang.