Dalam proses aset kripto yang semakin mengintegrasikan keuangan mainstream, raksasa keuangan Jepang SBI Holdings kembali berada di garis depan. Pada 8 Juli, perusahaan afiliasi SBI mengumumkan bahwa poin kartu kredit Aplus mereka "Aplus Point" kini telah menambahkan opsi penukaran untuk kripto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau XRP. Ini adalah pertama kalinya poin tersebut dapat langsung ditukarkan dengan aset kripto, langkah ini tanpa diragukan lagi mengubah titik awal konsumen Jepang untuk memasuki pasar aset kripto, membuka jalur baru untuk popularisasi aset kripto.
Poin Kartu Kredit Langsung Ditukar Menjadi Aset Kripto: Mekanisme dan Kenyamanan
Menurut pengumuman resmi, mulai hari ini pengguna kartu kredit Aplus dapat menukarkan 2.100 poin untuk BTC, ETH, atau XRP senilai 2.000 yen. Cryptocurrency yang ditukarkan akan langsung dikirim ke akun SBI VC Trade pengguna, dan akan diselesaikan sebelum tanggal 27 bulan berikutnya setelah permohonan. Pertukaran dan layanan kustodian yang sebenarnya akan ditangani oleh platform perdagangan cryptocurrency SBI VC Trade yang dimiliki oleh grup tersebut. Selain itu, alamat email terdaftar Aplus dan SBI VC Trade harus sama, jika tidak, harus diubah terlebih dahulu.
Peluncuran layanan ini sangat menyederhanakan proses bagi konsumen biasa untuk mendapatkan Aset Kripto. Dulu, pengguna harus melalui langkah-langkah yang rumit seperti transfer bank dan pendaftaran di bursa untuk membeli Aset Kripto, sedangkan sekarang, hanya dengan poin yang dikumpulkan melalui penggunaan kartu sehari-hari, mereka dapat dengan mudah menukarnya, secara signifikan mengurangi hambatan masuk.
Efek Salju dalam Perdagangan Mikro: Tonggak Baru dalam Penerimaan Aset Kripto
Meskipun pengguna Aplus di Jepang tidak banyak, namun ada jutaan orang. Bahkan jika hanya 3% dari pengguna yang berpartisipasi dalam penukaran poin, jumlah dana yang terakumulasi di blockchain tidak dapat dianggap remeh. Yang lebih penting, makna dari layanan ini jauh lebih dari sekadar jumlah dana.
Menurunkan ambang setoran: Dulu, "setoran" sering terhalang oleh pemeriksaan bank dan prosedur pengiriman uang, sekarang menggunakan kartu kredit sudah langsung menyelesaikan konversi aset, sehingga pengguna hampir tidak merasakan ambang tersebut. Metode akses yang tidak terasa ini sangat penting untuk mendorong penyebaran aset kripto.
Mendorong persaingan antar industri: Tindakan SBI seperti menancapkan bendera di peta pengawasan keuangan Jepang yang ketat, menunjukkan bahwa medan pertempuran selanjutnya bukan di bursa, melainkan di setiap kali penggunaan kartu dalam konsumsi sehari-hari. Ini mungkin mendorong lembaga keuangan lainnya dan perusahaan kartu kredit untuk meluncurkan layanan serupa, menciptakan efek bola salju dari "transaksi mikro", yang mempercepat penetrasi aset kripto dalam skenario konsumsi sehari-hari.
Untuk mempersiapkan adopsi enkripsi secara menyeluruh: Dapat dikatakan bahwa konversi poin menjadi koin tampak seperti aktivitas promosi, tetapi sebenarnya sedang mempersiapkan adopsi enkripsi secara menyeluruh. Ini mengubah aset kripto dari produk investasi yang kecil menjadi "aset digital" yang bisa diperoleh melalui konsumsi sehari-hari, secara bertahap mengubah pemahaman dan kebiasaan penggunaan masyarakat terhadap aset kripto.
Jepang dalam posisi terdepan di bidang Aset Kripto
Jepang sebagai salah satu negara yang paling awal mengatur Aset Kripto, perkembangannya di bidang Aset Kripto selalu berada di garis depan. SBI Holdings sebagai raksasa keuangan Jepang, juga telah sangat aktif dalam pengembangan Aset Kripto, termasuk mengoperasikan bursa Aset Kripto, berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi blockchain, dan lain-lain. Layanan penukaran poin kartu kredit langsung ke Aset Kripto ini sekali lagi menegaskan posisi Jepang yang terdepan dalam inovasi dan penyebaran Aset Kripto.
SBI Holdings meluncurkan layanan penukaran langsung poin kartu kredit menjadi Aset Kripto, yang merupakan tonggak penting lainnya dalam integrasi Aset Kripto ke dalam keuangan mainstream. Inovasi ini tidak hanya menurunkan hambatan bagi konsumen biasa untuk memasuki pasar Aset Kripto, tetapi juga dapat memicu efek bola salju dari "transaksi mikro", mempercepat adopsi Aset Kripto dalam skenario konsumsi sehari-hari. Dalam kerangka regulasi keuangan Jepang yang ketat, langkah SBI ini tanpa diragukan lagi memberikan pemikiran dan contoh baru untuk perkembangan Aset Kripto global.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Raksasa keuangan Jepang SBI mengubah titik masuk Aset Kripto: poin kartu kredit dapat langsung ditukarkan dengan BTC, ETH, XRP
Dalam proses aset kripto yang semakin mengintegrasikan keuangan mainstream, raksasa keuangan Jepang SBI Holdings kembali berada di garis depan. Pada 8 Juli, perusahaan afiliasi SBI mengumumkan bahwa poin kartu kredit Aplus mereka "Aplus Point" kini telah menambahkan opsi penukaran untuk kripto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau XRP. Ini adalah pertama kalinya poin tersebut dapat langsung ditukarkan dengan aset kripto, langkah ini tanpa diragukan lagi mengubah titik awal konsumen Jepang untuk memasuki pasar aset kripto, membuka jalur baru untuk popularisasi aset kripto.
Poin Kartu Kredit Langsung Ditukar Menjadi Aset Kripto: Mekanisme dan Kenyamanan
Menurut pengumuman resmi, mulai hari ini pengguna kartu kredit Aplus dapat menukarkan 2.100 poin untuk BTC, ETH, atau XRP senilai 2.000 yen. Cryptocurrency yang ditukarkan akan langsung dikirim ke akun SBI VC Trade pengguna, dan akan diselesaikan sebelum tanggal 27 bulan berikutnya setelah permohonan. Pertukaran dan layanan kustodian yang sebenarnya akan ditangani oleh platform perdagangan cryptocurrency SBI VC Trade yang dimiliki oleh grup tersebut. Selain itu, alamat email terdaftar Aplus dan SBI VC Trade harus sama, jika tidak, harus diubah terlebih dahulu.
Peluncuran layanan ini sangat menyederhanakan proses bagi konsumen biasa untuk mendapatkan Aset Kripto. Dulu, pengguna harus melalui langkah-langkah yang rumit seperti transfer bank dan pendaftaran di bursa untuk membeli Aset Kripto, sedangkan sekarang, hanya dengan poin yang dikumpulkan melalui penggunaan kartu sehari-hari, mereka dapat dengan mudah menukarnya, secara signifikan mengurangi hambatan masuk.
Efek Salju dalam Perdagangan Mikro: Tonggak Baru dalam Penerimaan Aset Kripto
Meskipun pengguna Aplus di Jepang tidak banyak, namun ada jutaan orang. Bahkan jika hanya 3% dari pengguna yang berpartisipasi dalam penukaran poin, jumlah dana yang terakumulasi di blockchain tidak dapat dianggap remeh. Yang lebih penting, makna dari layanan ini jauh lebih dari sekadar jumlah dana.
Menurunkan ambang setoran: Dulu, "setoran" sering terhalang oleh pemeriksaan bank dan prosedur pengiriman uang, sekarang menggunakan kartu kredit sudah langsung menyelesaikan konversi aset, sehingga pengguna hampir tidak merasakan ambang tersebut. Metode akses yang tidak terasa ini sangat penting untuk mendorong penyebaran aset kripto.
Mendorong persaingan antar industri: Tindakan SBI seperti menancapkan bendera di peta pengawasan keuangan Jepang yang ketat, menunjukkan bahwa medan pertempuran selanjutnya bukan di bursa, melainkan di setiap kali penggunaan kartu dalam konsumsi sehari-hari. Ini mungkin mendorong lembaga keuangan lainnya dan perusahaan kartu kredit untuk meluncurkan layanan serupa, menciptakan efek bola salju dari "transaksi mikro", yang mempercepat penetrasi aset kripto dalam skenario konsumsi sehari-hari.
Untuk mempersiapkan adopsi enkripsi secara menyeluruh: Dapat dikatakan bahwa konversi poin menjadi koin tampak seperti aktivitas promosi, tetapi sebenarnya sedang mempersiapkan adopsi enkripsi secara menyeluruh. Ini mengubah aset kripto dari produk investasi yang kecil menjadi "aset digital" yang bisa diperoleh melalui konsumsi sehari-hari, secara bertahap mengubah pemahaman dan kebiasaan penggunaan masyarakat terhadap aset kripto.
Jepang dalam posisi terdepan di bidang Aset Kripto
Jepang sebagai salah satu negara yang paling awal mengatur Aset Kripto, perkembangannya di bidang Aset Kripto selalu berada di garis depan. SBI Holdings sebagai raksasa keuangan Jepang, juga telah sangat aktif dalam pengembangan Aset Kripto, termasuk mengoperasikan bursa Aset Kripto, berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi blockchain, dan lain-lain. Layanan penukaran poin kartu kredit langsung ke Aset Kripto ini sekali lagi menegaskan posisi Jepang yang terdepan dalam inovasi dan penyebaran Aset Kripto.
SBI Holdings meluncurkan layanan penukaran langsung poin kartu kredit menjadi Aset Kripto, yang merupakan tonggak penting lainnya dalam integrasi Aset Kripto ke dalam keuangan mainstream. Inovasi ini tidak hanya menurunkan hambatan bagi konsumen biasa untuk memasuki pasar Aset Kripto, tetapi juga dapat memicu efek bola salju dari "transaksi mikro", mempercepat adopsi Aset Kripto dalam skenario konsumsi sehari-hari. Dalam kerangka regulasi keuangan Jepang yang ketat, langkah SBI ini tanpa diragukan lagi memberikan pemikiran dan contoh baru untuk perkembangan Aset Kripto global.