Di dalam pasar kripto Pada tahun 2025, Token ALPACA ($ALPACA) telah menarik perhatian luas karena pengumuman pencabutan dari Pertukaran Tersentralisasi. Sebagai token asli platform Keuangan Alpaca, ALPACA terkenal di ruang keuangan terdesentralisasi (DeFi) karena pertanian hasilnya yang berleverage.
Namun, sebuah pertukaran terpusat tertentu baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mencabut daftar token seperti ALPACA pada 2 Mei 2025, menyebabkan harga token mengalami fluktuasi drastis, melonjak lebih dari 800% pada satu titik, dan kemudian turun kembali dengan cepat sebesar 50%. Artikel ini akan menggabungkan perkembangan terbaru untuk menyelami latar belakang, potensi investasi, faktor risiko, dan prospek masa depan dari token ALPACA, memberikan referensi komprehensif kepada para investor.
Token ALPACA adalah token tata kelola dan insentif dari platform Alpaca Finance, beroperasi pada Binance Smart Chain (BSC). Alpaca Finance adalah protokol pertanian hasil leverage terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna memperbesar hasil dari aset yang dipertaruhkan melalui pinjaman, sambil memberikan layanan pinjaman berisiko rendah. Token ALPACA memainkan beberapa peran dalam ekosistem:
Meskipun ALPACA memiliki dasar yang kokoh di bidang DeFi, pencabutan dari pertukaran terpusat telah membuatnya menjadi fokus pasar, dan fluktuasi harga telah memicu kegilaan spekulatif.
Pada April 2025, token ALPACA menjadi topik hangat di komunitas kripto karena serangkaian acara. Berikut adalah sorotan utama:
Pengumuman Pencabutan Pertukaran Tersentralisasi: Pada 24 April, sebuah pertukaran terpusat mengumumkan bahwa akan mencabut pasangan perdagangan spot untuk token ALPACA, PDA, VIB, dan WING pada pukul 03:00 pada 2 Mei (UTC). Setelah pengumuman, harga ALPACA melonjak lebih dari 800% dalam waktu 24 jam, memicu tekanan jual besar-besaran.
Fluktuasi harga yang intens: Setelah naik, ALPACA turun lebih dari 50% dalam satu jam pada 28 April, menunjukkan tekanan jual pasar yang kuat. Pengguna di Platform X menunjukkan bahwa pembuat pasar mungkin telah meminjam lebih banyak token sebelum delisting untuk ‘menyiram’ pasar, menyebabkan kerugian yang parah bagi investor ritel.
Short squeeze dan spekulasi: Platform sosial menunjukkan bahwa lebih dari 75% trader melakukan shorting ALPACA. Tingkat pendanaan negatif yang tinggi (20% harian) menyebabkan kerugian besar bagi penjual pendek, sementara institusi mendapatkan keuntungan dari biaya pendanaan dan mendorong harga naik.
Pembelian kembali dan pembakaran terus menerus: Alpaca Finance mengumumkan pada 29 April bahwa pembelian kembali minggu ke-214 telah selesai, menghancurkan 188.888 token ALPACA (sekitar $41.500), dengan hampir 96% dari dua tahun terakhir berada dalam keadaan deflasi.
Tanggapan komunitas: Pejabat Alpaca Finance menyatakan bahwa meskipun delisting dari pertukaran terpusat, ALPACA masih dapat diperdagangkan di platform lain (seperti WhiteBit) dan mengajak pengguna untuk memperhatikan kemajuan ekologisnya.
Dinamika ini menyoroti spekulasi tinggi dari token ALPACA dalam kekacauan delisting, sambil juga mencerminkan ketangguhan ekosistemnya.
Dampak Penghapusan: Penghapusan di Pertukaran Tersentralisasi dapat menyebabkan penurunan likuiditas ALPACA dan menghancurkan kepercayaan investor ritel.
Manipulasi pasar: Banyak pengguna menunjukkan bahwa pembuat pasar mungkin mendapatkan keuntungan dengan meminjam token untuk menekan pasar, dan investor ritel perlu waspada terhadap manipulasi pasar oleh pemain besar.
Volatilitas tinggi: penurunan 50% baru-baru ini menunjukkan risiko spekulatif, hati-hati diperlukan untuk perdagangan jangka pendek.
Risiko regulasi dan pasar: Ketidakpastian regulasi dan persaingan pasar dari proyek DeFi dapat memengaruhi kinerja jangka panjang ALPACA.
Penolakan: Artikel ini hanya untuk berbagi informasi dan bukan merupakan saran investasi. Investasi cryptocurrency memiliki risiko tinggi, harap membuat keputusan dengan hati-hati setelah penelitian yang teliti.