Pada 16 April 2025, Jerome Powell, ketua Federal Reserve, menyampaikan pidato berjudul ‘Tinjauan Ekonomi’ di Economic Club of Chicago, berbagi pandangan tentang ekonomi AS, kebijakan moneter, dan dampak kebijakan tarif administrasi Trump.
Tone hawkish Powell dan kebijakan suku bunga yang tinggi yang persisten telah menarik perhatian pasar, terutama mengenai dampaknya pada aset berisiko tinggi seperti mata uang kripto. Artikel ini menganalisis potensi efek jangka pendek dan jangka panjang dari pernyataan Powell tentang pasar kripto dan memberikan wawasan bagi investor.
Powell mengatakan tingkat dana federal saat ini (4,25%-4,5%) akan tetap stabil. Dia menyingkirkan kemungkinan pemotongan suku bunga yang signifikan dalam jangka dekat, hanya mempertimbangkan pemotongan suku bunga saat inflasi turun secara signifikan atau pasar kerja melemah. Tingkat bunga yang tinggi biasanya berdampak negatif pada aset risiko seperti Kripto Aset karena mengurangi likuiditas pasar dan meningkatkan biaya kesempatan bagi investor.
Powell memperingatkan bahwa tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump (20% pada UE, 46% pada Vietnam) dapat memperburuk inflasi dan melambatkan pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang lebih tinggi bisa menunda pemotongan suku bunga atau menyebabkan suku bunga kembali naik, menambah ketidakpastian pasar.
Powell menunjukkan bahwa ekonomi AS menghadapi ketidakpastian yang “tidak lazim tinggi”. Tarif dapat menyebabkan kenaikan harga dan perlambatan pertumbuhan. Dalam hal ini, investor mungkin beralih dari aset berisiko seperti kripto ke opsi yang lebih aman seperti emas atau dolar.
Pesan hawkish Powell menyiratkan bahwa tingkat suku bunga tinggi akan bertahan. Hal ini tidak menguntungkan bagi aset kripto karena mereka tidak menghasilkan pendapatan seperti obligasi atau tabungan. Investor mungkin jual kripto aset untuk mengurangi risiko. Misalnya, selama siklus kenaikan suku bunga pada tahun 2022, Bitcoin turun dari $69,000 menjadi $16,000. Selain itu, kekhawatiran tarif dan inflasi dapat merusak kepercayaan pasar.
Kekhawatiran Powell tentang pertumbuhan yang melambat bisa mendorong lebih banyak dana ke aset safe. Di media sosial, para trader mengharapkan Bitcoin akan menguji support di $85,000-88,000 segera, disertai dengan volatilitas yang lebih tinggi.
Tarif mungkin menyebabkan inflasi. Dalam hal ini, beberapa investor mungkin bereaksi seperti yang mereka lakukan selama periode COVID pada tahun 2020. Beli Bitcoin Sebagai lindung nilai. Namun, jika inflasi menyertai resesi ekonomi, investor mungkin lebih cenderung kepada aset-aset tradisional yang aman seperti emas atau uang tunai. Biaya yang lebih tinggi akibat tarif juga dapat mengurangi investasi di sektor teknologi dan blockchain, sehingga memengaruhi pertumbuhan ekosistem kripto. Saat ini belum ada pandangan yang jelas tentang pemotongan suku bunga Federal Reserve di masa depan.
Pedagang hanya mengharapkan dua pemotongan suku bunga (25 basis points masing-masing) pada tahun 2025. Sikap berhati-hati Powell membuat pemotongan suku bunga awal menjadi kurang mungkin. Jika AS berhasil menghindari resesi dalam dan inflasi tetap tinggi, Bitcoin mungkin akan menguntungkan. Namun, jika terjadi penurunan ekonomi, aset kripto mungkin akan turun bersama dengan pasar saham.
Ketidakpastian seputar kebijakan Federal Reserve dan potensi campur tangan politik (seperti upaya Trump untuk menggantikan Powell) mungkin membuat sistem terdesentralisasi seperti aset kripto lebih menarik. Beberapa investor mungkin melihat Bitcoin sebagai cara untuk melindungi diri dari risiko bank sentral.
Selain itu, bidang enkripsi terus berkembang melalui inovasi dan adopsi institusi (seperti aliran dana ke Bitcoin spot ETF), yang mendukung kekuatan jangka panjang. Meskipun fluktuasi jangka pendek, mata uang kripto mungkin mengalami apresiasi sebagai alternatif terdesentralisasi dalam ekonomi global yang tidak stabil.
Berhati-hatilah dan kurangi leverage
Fokus pada zona dukungan $85,000-$88,000 untuk Bitcoin
Monitor data ekonomi seperti inflasi dan ketenagakerjaan, serta pembaruan tarif
Jika inflasi tetap tinggi, pertimbangkan untuk menyimpan beberapa aset kripto seperti Bitcoin sebagai lindung nilai
Perhatikan imbal hasil obligasi, indeks dolar AS, dan korelasi antara saham dan aset kripto
Fokus pada aset berkualitas (Bitcoin, Ethereum)
Buat posisi long menggunakan pullbacks
Perhatikan regulasi dan terapkan pembaruan tren
Pidato Powell pada 16 April menekankan keseimbangan sulit Federal Reserve antara inflasi tinggi, ketidakpastian ekonomi, dan tekanan politik. Nada hawkish-nya dan sikap suku bunga yang mantap tidak menguntungkan aset kripto secara jangka pendek. Tarif mungkin menambah tekanan lebih banyak.
Namun, dalam jangka panjang, ketika kepercayaan pada bank sentral menurun, daya tarik aset terdesentralisasi dapat meningkat. Investor sebaiknya tetap fleksibel, fokus pada data kunci, dan mengelola risiko dan peluang di pasar yang selalu berubah ini.